Punggung Bungkuk: Penyebab, Gejala, dan Terapi
DokterSehat.Com – Suatu hal yang wajar bila orang-orang lansia memiliki badan bungkuk. Namun, bagaimana jika orang yang masih muda sudah mengalami punggung bungkuk? Pastinya, ini akan menurunkan rasa percaya diri Anda bukan?
Sebenarnya, apa sih yang menjadi penyebab punggung bungkuk? Bagaimana cara memperbaiki punggung bungkuk yang benar? Adakah alat penegak punggung yang bungkuk?
Yuk, simak penjelasan ini untuk menemukan informasi tentang pengertian, penyebab, gejala, dan terapi tulang punggung bungkuk.
Apa itu punggung bungkuk?
Punggung bungkuk adalah kondisi di mana tulang belakang memiliki tingkat kelengkungan melebihi batas normal. Orang yang punggungnya bungkuk seolah memiliki sebuah punuk di atas punggungnya.
Dalam dunia medis, punggung bungkuk dikenal dengan istilah kifosis (kyphosis) atau dalam bahasa Inggris adalah roundback.
Orang-orang lansia berusia 50 tahun ke atas terutama wanita sudah mulai memiliki punggung yang bungkuk. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan kifosis menimpa orang usia remaja atau paruh baya bahkan sejak lahir.
Jenis-jenis kifosis (punggung bungkuk)
Ternyata, kondisi badan bungkuk tidak hanya satu jenis melainkan ada tiga jenis kifosis. Ketiga jenis kifosis tersebut adalah Postural kyphosis, Scheuermann’s kyphosis, dan Congenital kyphosis.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai ketiga jenis punggung bungkuk:
1. Postural kyphosis
Jenis ini adalah jenis kifosis yang paling umum. Postural kyphosis biasanya berkembang sejak usia remaja. Postur yang buruk menyebabkan tulang belakang dan otot-otot sekitarnya berkembang secara tidak normal.
2. Scheuermann’s kyphosis
Selain jenis punggung bungkuk yang pertama, ada pula tipe kifosis kedua yang kerap dialami oleh remaja, yaitu Scheuermann’s kyphosis. Jenis ini berpotensi untuk menjadi lebih parah daripada postural kyphosis.
3. Congenital kyphosis
Congenital kyphosis adalah jenis kifosis bawaan sejak lahir. Perkembangan tulang belakang kurang baik sejak masih di dalam lahir. Orang yang terlahir dengan kifosis bawaan akan mengalami kondisi punggung yang lebih buruk seiring pertambahan usia.
Penyebab punggung bungkuk
Ada beberapa penyebab punggung menjadi bungkuk. Berikut ini adalah beberapa penyebab punggung bungkuk:
1. Usia yang semakin bertambah tua
Penyebab badan bungkuk yang paling umum adalah karena faktor usia. Usia yang semakin bertambah tua menyebabkan kelemahan tulang belakang, sehingga terjadi keretakan dan menimbulkan lengkungan lebih dari 50 derajat.
2. Postur tubuh yang buruk
Postur tubuh yang buruk dalam jangka panjang biasanya menjadi orang memiliki punggung bungkuk sebelum usia 50 atau 60 tahun.
3. Bentuk tulang belakang yang abnormal
Penyebab punggung bungkuk yang lain adalah karena bentuk tulang belakang yang tidak normal. Normalnya, bentuk tulang belakang menyerupai silinder namun tidak demikian pada penderita kifosis.
Ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang memiliki bentuk tulang belakang abnormal, di antaranya:
- Malformasi sejak di dalam rahim
- Patah tulang
- Osteoporosis
- Penyakit Scheuermann
- Sindrom Ehlers-Danlon
- Menjalani kemoterapi
Gejala badan bungkuk
Seperti apa sih tanda atau gejala punggung bungkuk? Gejala punggung bungkuk yang utama adalah tulang belakang yang melengkung ke depan, sehingga punggung membungkuk
Berikut ini adalah beberapa gejala punggung bungkuk lainnya:
- Adanya benjolan di sekitar tulang belakang bagian atas
- Bentuk bahu agak membulat
- Sering mengalami kelelahan
- Sering merasakan nyeri punggung
- Tulang belakang terasa kaku
Kapan sebaiknya mengunjungi dokter?
Apabila Anda telah mengalami salah satu gejala yang telah disebutkan, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter bisa segera mendiagnosis dan memberikan rekomendasi cara memperbaiki punggung bungkuk yang tepat.
Diagnosis kifosis
Dokter akan melakukan beberapa tindakan diagnosis untuk memastikan adanya kifosis. Tindakan diagnosis yang pertama kali akan dilakukan dokter adalah dengan menggali riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik.
Punggung pasien akan diperiksa secara fisik dengan cara meminta pasien membungkukan badan ke depan. Dokter juga akan meminta pasien untuk berbaring. Hal ini berguna untuk mendeteksi adanya lengkungan tidak normal.
Semakin tinggi tingkat keparahan punggung yang membungkuk, semakin mudah pula diagnosis dilakukan dengan cara ini karena cukup terlihat secara fisik. Inilah alasan mengapa kifosis ringan lebih sulit didiagnosis.
Tindakan diagnosis selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan cara rontgen, MRI (Magnetic Resonance Imaging), dan uji fungsi paru-paru.
Komplikasi punggung bungkuk
Sebenarnya, punggung bungkuk tidak akan menimbulkan komplikasi serius jika masi berada pada tahap ringan. Kifosis ringan hanya menimbulkan rasa sedikit ketidaknyaman tetapi jarang.
Komplikasi punggung bungkuk akan terjadi pada kasus yang lebih parah. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang akan dialami seseorang dengan punggung bungkuk.
- Nyeri punggung yang persisten
- Sering mengalami kesemutan di kaki
- Lengan dan kaki terasa mati rasa
- Sulit bernapas atau napas menjadi pendek karena paru-paru tertekan
- Sering buang air kecil atau bahasa awamnya ‘beser’ karena tidak bisa mengontrol kandung kemi
- Masalah pencernaan karena saluran cerna tertekan
- Masalah psikis seperti malu, tidak percaya diri, frustrasi dikucilkan, dan lainnya
Terapi tulang punggung bungkuk
Orang dengan badan bungkuk tingkat ringan tidak membutukan perawatan khusus. Cara memperbaiki punggung bungkuk pada tingkat ringan cukup menggunakan pengobatan non-operasi.
Pengobatan tanpa operasi untuk atasi punggung bungkuk adalah dengan menggunakan alat penegak punggung yang bungkuk dan beberapa latihan fisik agar postur tubuh menjadi lebih baik.
Alat yang digunakan untuk menegakkan punggung bungkuk adalah berupa penyangga punggung. Ini bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan tulang belakang, sehingga badan memiliki postur tubuh yang baik.
Selain itu, pemberian obat AINS (Anti-Inflamasi Non Steroid) juga termasuk terapi tulang punggung bungkuk non-operasi yang berfungsi mengurangi rasa nyeri.
Pengobatan punggung bungkuk baru menempuh jalur operasi jika pasien memiliki kifosis tipe congenital kyphosis atau sudah mencoba semua pengobatan non-operasi tetapi tidak membuahkan hasil.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.